Blogger templates

Kamis, 13 Desember 2012

0 Tokoh

sejarah perang pangeran diponegoro



Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh

Akhir-akhir ini kok kalo mau komentar di mywapblog seringnya komentar tidak langsung muncul tapi harus diulang 2 sampai 4 kali baru bisa muncul komentarnya.apa lagi gangguan ya server mywapblog? Semoga mr.arvind segera memperbaikinya karena hal ini cukup mengganggu bagi yang suka blogwalking.kembali ke artikel,lama blog sarilah tidak update kategori pahlawan nasional,padahal tanpa jasa para pahlawan negeri kita mungkin masih dijajah atau terbelakang. Ok kali ini aku akan bahas sejarah perang pangeran diponegoro yang merupakan perang terbesar di indonesia khususnya di tanah jawa.

Pada saat sebelum Perang pangeran Diponegoro meletus, terjadi kekalutan di Istana Yogyakarta. Ketegangan mulai timbul di istana ketika Sultan Hamengku Buwono II memecat dan menggeser pegawai istana dan bupati bupati yang dahulu dipilih oleh ayahnya Sultan Hamengku Buwono I. Kekacauan dalam istana semakin besar ketika Belanda mulai campur tangan.

Tindakan Belanda yang seenaknya campur tangan menimbulkan kebencian rakyat. Kebencian rakyat pun memuncak menjadi perlawanan menentang Belanda termasuk diantara nya pangeran diponegoro. Berikut ini beberapa sebab-sebab umum perlawanan pangeran diponegoro terhadap belanda.

1. Kekuasaan Raja Mataram semakin lemah, wilayahnya
dipecah menjadi dua yaitu kesultanan yogyakarta dan kesultanan surakarta.
2. Belanda ikut campur tangan dalam urusan kerajaan
termasuk pengangkatan raja pengganti.
3. Kaum bangsawan sangat dirugikan karena sebagian besar sumber penghasilannya diambil alih oleh Belanda. Mereka
dilarang menyewakan tanah bahkan tanahnya diambil
4. Adat istiadat keraton menjadi rusak dan kehidupan beragama menjadi merosot.
5. Penderitaan rakyat yang berkepanjangan sebagai akibat dari berbagai macam
pajak, seperti pajak hasil bumi, pajak jembatan, pajak
jalan, pajak pasar, pajak ternak, pajak dagangan, pajak kepala, dan pajak tanah sehingga rakyat menjadi miskin dan makin menderita.

Hal yang menjadi sebab utama perlawanan Pangeran Diponegoro adalah adanya rencana pembuatan jalan yang melalui makam leluhur Pangeran Diponegoro di Tegalrejo. Belanda seenak tanpa meminta izin dari pangeran diponegoro mematok tanah tersebut sehingga pangeran diponegoro berang dan mengangkat senjata melawan belanda. Dalam perang tersebut, Pangeran Diponegoro mendapatkan dukungan dari rakyat Tegalrejo, dan dibantu
Kyai Mojo, Pangeran Mangkubumi, Sentot Alibasyah Prawirodirjo,dan Pangeran Dipokusumo.

Pada tanggal 20 Juli 1825, Belanda bersama Patih Danurejo IV mengadakan serangan ke Tegalrejo.Pangeran Diponegoro bersama pengikutnya menyingkir ke Selarong, sebuah perbukitan di Selatan Yogyakarta. Selarong dijadikan markas untuk menyusun kekuatan dan strategi penyerangan secara perang gerilya. Agar tidak mudah diketahui oleh pihak Belanda, tempat markas berpindah-
pindah, dari Selarong ke Plered kemudian ke Dekso dan ke Pengasih. Pangeran diponegoro menggunakan siasat perang gerilya untuk melakukan perlawanan terhadap Belanda.

Berbagai upaya dilakukan belanda untuk mematahkan perlawanan Pangeran Diponegoro, namun masih gagal. Siasat Benteng stelsel (sistem Benteng) yang
banyak menguras biaya diterapkan juga. Benteng stelsel adalah menguasai suatu tempat secara menyeluruh, Namun sistem benteng ini juga kurang efektif untuk mematahkan perlawanan pangeran diponegoro karena luasnya medan pertempuran,hingga dikatakan bahwa jika pagi hari suatu tempat dikuasai oleh belanda maka esok pagi nya tempat itu dikuasai lagi oleh pengikut pangeran diponegoro.

Akhirnya belanda memanggil bala bantuan dengan menggabungkan tentara dari sumatra yang sedang berperang dengan tuanku imam bonjol untuk menuju tanah jawa, selain itu belanda juga menyuap para penduduk pribumi dengan imbalan uang untuk membantu belanda. Setelah datang ribuan tentara dari pulau sumatra ini dan di tambah dengan para penghianat, pihak pangeran diponegoro mulai keteteran. Banyak tempat dikuasai oleh belanda dan para pendukungnya satu persatu ditangkap atau dibunuh, tapi pangeran diponegoro tetap tak mau menyerah dan terus melawan belanda.

Jenderal De Kock akhirnya menggunakan siasat licik melalui perundingan. Pada tanggal 28 Maret 1830, Pangeran Diponegoro bersedia hadir untuk berunding di rumah Residen Kedu di Magelang. Dalam perundingan tersebut,
Pangeran Diponegoro
ditangkap dan ditawan di Semarang dan dipindah ke Batavia. Selanjutnya pada tanggal 3 Mei 1830 dipindah lagi ke Manado. Pada tahun
1834 pengasingannya dipindah lagi ke Makassar sulawesi selatan sampai meninggal dunia pada usia 70 tahun tepatnya tanggal 8 Januari 1855.

Itulah sejarah perang pangeran diponegoro yang merupakan salah satu perang terbesar di indonesia karena memakan korban jiwa sampai 200 ribu.waktu itu penduduk tanah jawa hanya sekitar 1,5 juta jiwa saja lho tak heran setelah perang selesai banyak daerah yang kosong terutama daerah yogya dan sekitarnya jumlah penduduknya berkurang sekitar 70%.
mungkin banyak yang sudah tahu artikel ini waktu di sekolah dulu tapi tak ada salahnya bukan aku tulis lagi barangkali lupa.seandai nya saja waktu itu pangeran diponegoro dan tuanku imam bonjol bersatu melawan belanda mungkin perang bisa berlangsung lebih lama bahkan mungkin belanda bisa kalah dan indonesia menjadi merdeka.tapi jika waktu itu menang mungkin indonesia akan menjadi negara kerajaan bukan republik seperti ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Friends Blog

http://heroealahsan.blogspot.com/

LinkWithin